

Tangkap Peluang Industri Alat Berat, UMS Kawal Kualitas Lulusan SMK
/ Surakartan
Selain FGD, UMS menggelar workshop sinkronisasi kurikulum Teknik Alat Berat, penyusunan modul ajar, serta pendampingan implementasi program keahlian.
PABELAN, Kartasura | Belakangan, peluang menjanjikan datang dari industri alat berat, seiring semakin berkembangnya industri pertambangan di Indonesia. Merespons peluang tersebut, Tim Program Studi Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menginisiasi Program Keahlian Teknik Alat Berat ke beberapa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
“Upaya tersebut merupakan langkah strategis dalam mempersiapkan tenaga kerja terampil yang sesuai dengan kebutuhan industri. Kami berperan dalam membantu perbaikan kurikulum dan implementasi program keahlian,” ujar Ketua Tim, Subroto, kepada Surakarta Daily.
Sejauh ini, tim telah berkolaborasi dengan dua SMK, yakni SMK Muhammadiyah 5 Purwantoro-Wonogiri pada tahun 2023 serta SMK Muhammadiyah 2 Semarang pada tahun 2024. Tim menggelar Focus Group Discussion (FGD), workshop sinkronisasi kurikulum Teknik Alat Berat, penyusunan modul ajar, serta pendampingan dalam implementasi program keahlian.
Seluruh kegiatan dilaksanakan dalam program yang didanai sepenuhnya oleh Lembaga Pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Persyarikatan (LPMPP) UMS melalui skema Pengabdian Masyarakat Pengembangan Persyarikatan/Amal Usaha Muhammadiyah (AUM)/Desa Binaan (P2AD).
“Secara operasional, kedua SMK lantas membuka Program Keahlian Teknik Alat Berat. Tujuannya, menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan industri tersebut,” tutur Kepala Laboratorium Energi Program Studi Teknik Mesin UMS ini.
Menurutnya, tim terdiri dari dosen dan mahasiswa. Selain Subroto dengan keahlian Hidraulic System dan Torqlow Drive, beberapa ahli di bidang teknik mesin menjadi bagian dari tim. Mereka adalah Sartono Putro (Diesel Engine), Wijianto (Basic Maintenance and Trouble Shooting on Heavy Equipment), serta Bambang Waluyo Febriantoko (Manajerial Bengkel TeFa di SMK).
“Program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan vokasi dan memberikan kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil di industri yang terus berkembang,” ucap Subroto.
Sekolah Unggul Muhammadiyah
Siapa sangka, inisisasi Program Keahlian Teknik Alat Berat ternyata turut berpengaruh pada reputasi SMK Muhammadiyah 2 Semarang, atau populer dengan sebutan SMK Muda. Pada Desember 2024, SMK ini sukses meraih predikat Sekolah Unggul Muhammadiyah. Predikat tersebut diberikan oleh Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Non-Formal Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Sebelumnya, SMK Muda telah berpredikat SMK Pusat Keunggulan (SMK-PK) dengan empat konsentrasi keahlian. Selain Teknik Alat Berat (TAB), SMK Muda membuka program keahlian Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), Teknik Kendaraan Ringan (TKR), serta Teknik Sepeda Motor (TSM).
SMK muda dilengkapi dengan fasilitas dan gedung yang representatif untuk mendukung pembelajaran dan peningkatan kompetensi siswa. Tak lupa, Teaching Factory (TeFa) sebagai model pembelajaran yang menggabungkan pembelajaran berbasis produksi dan jasa dengan standar industri.
Editor: Astama Izqi Winata