

Petik Perunggu PON Bela Diri 2025, Reihan Saputra Bertekad Tembus Asian Games
/ Surakartan
Reihan menjadi satu-satunya Taekwondoin Boyolali yang turut dalam Kontingen Jawa Tengah.
BAE, Kudus | Taekwondoin Boyolali, Muhammad Reihan Choirul Saputra, berhasil memetik medali perunggu pada Pekan Olah Raga Nasional (PON) Bela Diri 2025 di GOR Kaliputu Kudus yang dibuka pada Sabtu (11/10/2025). Reihan, begitu ia akrab disapa, bertanding untuk kategori Kyorugi U-63 Putra.
Mahasiswa Semester Pertama Pendidikan Kepelatihan Olah Raga (PKOR) Universitas Sebelas Maret (UNS) tersebut adalah satu-satunya taekwondoin asal Kabupaten Boyolali yang turut dalam 204 atlet yang diturunkan oleh Kontingen Provinsi Jawa Tengah. Capaian itu didapatkannya melalui tahap seleksi.
“Targetnya, medali emas. Tetapi, saya bersyukur mendapatkan medali perunggu. Sebab, mencapai proses di situ tidak mudah. Latihan persiapan hanya satu setengah bulan. Saya berlatih bisa bisa 2-3 kali dalam sehari. Saya sangat bangga dengan pencapaian ini. Saya juga bisa bertemu dengan atlet-atlet eks-Pelatnas dan bisa bersaing,” ujar taekwondoin kelahiran Mangurejo, Ngesrep, Ngemplak, Boyolali, 21 Maret 2007, tersebut.
Hasil memang tak mengingkari proses. Reihan mulai berlatih taekwondo sedari Kelas 2 Sekolah Dasar. Dalam rentang perjalanannya, belasan medali telah ia koleksi, dari satu kejuaraan ke kejuaraan lain, di berbagai tingkat. Artinya, lebih dari satu dekade, putra dari pasangan orang tua Leo Sutarno dan Ari Indriani itu mengarungi hidup bersama taekwondo.
“Saya sering memotivasi diri. Didorong oleh keyakinan dan tekad yang bulat serta percaya pada kemampuan sendiri dan fokus pada tujuan,” ucapnya.
Ia mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah ambil bagian dalam perjuangannya, terutama para Pengurus Taekwondo Boyolali dan Jawa Tengah, serta rekan-rekan sesama taekwondoin. Lebih khusus kepada kedua orang tua dan keluarga, Master Singgih Hendarto, dan para pelatih Jawa Tengah.
Usai PON Bela Diri 2025, Reihan bersiap menatap PON XXII/2028 yang rencananya digelar di Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia tengah berupaya untuk masuk Pemusatan Pelatihan Nasional (Pelatnas) dan bisa bermain pada Sea Games bahkan Asian Games.
“Intinya tetap semangat dan tekun dalam latihan taekwondo. Karena, di luar sana, taekwondoin yang lain juga latihan dan bekerja keras. Semoga Taekwondo Boyolali harus selalu solid dan bekerja sama satu sama lain, serta mau diajak berkembang bersama untuk mendapatkan Podium Satu,” tutup Reihan penuh rasa optimis.
Representasi Boyolali
Sementara itu, Ketua Taekwondo Boyolali, Kolonel CPM Muhamad Choirun, menyatakan rasa bangganya atas keberhasilan Reihan Saputra. Menurutnya, keberhasilan seorang taekwondoin tidak datang begitu saja, akan tetapi dengan proses yang tidak mudah.
“Saya bangga pada Reihan. Latihannya selama ini pada akhirnya membuahkan hasil di kejuaraan tingkat nasional. Semoga dapat menjadi inspirasi dan penyemangat taekwondoin Boyolali yang lain. Kalau Reihan bisa, artinya semua pun berpeluang, asalkan bersungguh-sungguh,” terangnya.
Meski terhitung sebagai atlet Kontingen Jawa Tengah, sambung Choirun, Reihan tetap merepresentasi Kabupaten Boyolali. Dari Kota Susu, Reihan hadir dalam kejuaraan penting yang diikuti berbagai daerah di Indonesia.
“Warga Boyolali saya pikir ikut bangga, sebab ada putra daerah yang tertulis dalam sejarah PON sebagai peraih medali perunggu Taekwondo. Identitas daerah tersebut dapat mendorong karya-karya lain di berbagai bidang demi Boyolali yang semakin baik di masa depan, terutama bagi generasi muda,” pungkas perwira TNI yang kini bertugas sebagai Danpomdam XV/Pattimura ini.
Editor: Astama Izqi Winata