

Mayaris Kusdi: Kualitas Panwas Bisa Mencerminkan Identitas Daerah
/ Surakartan
Semakin berkualitas Panwaslu Kelurahan dan Desa maka nama wilayah garap mereka pun semakin harum dan dikenal.
SELOGIRI, Wonogiri | Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kelurahan dan Desa pada kenyataannya mencerminkan identitas daerah. Meskipun secara kasat mata lebih mirip kerja kepanitiaan penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), tapi kualitas sumber daya manusia (SDM) Panwaslu sangatlah menentukan baik-buruknya proses pemilihan.
“Ampun klentu, njih (Jangan salah—red) bahwa setiap personel Panwaslu adalah perwakilan dari desa dan kelurahan yang ada. Apa artinya? Artinya, setiap prestasi penyelenggaraan Pilkada Wonogiri 2024 nanti pada tingkat Tempat Pemungutan Suara membawa nama baik desa dan kelurahan panjenengan sedaya (Anda semua—red),” terang Komisioner Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Wonogiri, Mayaris Kusdi.
Anggota Bawaslu Divisi SDM, Organisasi, Pendidikan, dan Pelatihan tersebut hadir saat prosesi Pelantikan dan Pengambilan Sumpah/Janji Panwaslu Kelurahan/Desa (PKD) se-Kecamatan Selogiri, Sabtu (1/6/2024), di kantor Kecamatan Selogiri.
Mayaris menghubungkan kinerja Panwaslu dengan branding desa dan kelurahan. Setiap desa dan kelurahan sejak lama memiliki pranata adiluhung yang menjadi pegangan warga. Pranata turun-temurun itu terbukti menjadi pengikat banyak nilai dan norma yang penuh kebaikan.
“Simbah-simbah kita dahulu, dengan teguh memegang komitmen kebersamaan, kejujuran, kepedulian, dan kepemimpinan yang merakyat. Semua berangkat dari unit terkecil dalam pemerintahan kita, yakni desa dan kelurahan. Sekarang, momentum Pilkada juga membutuhkan komitmen-komitmen ini,” terang alumnus Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta itu.
Ia mengingatkan, Kecamatan Selogiri memiliki Gunung Wijil di Kelurahan Kaliancar, tempat dibangunnya Astana Giri, yakni makam Bendara Raden Ayu Matah Ati, istri Raden Mas Said atau populer sebagai Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara I. Dalam referensi sejarah, Kecamatan Selogiri terhubung dengan Kadipaten Mangkunegaran yang masyhur.
Selain itu, Kecamatan Selogiri dikaruniai tujuh air terjun menawan di Dusun Melati, Desa Keloran, berikut keunikan masing-masing, terutama bentuknya. Ketujuh air terjun yang dimaksud, yaitu Air Terjun Batu Anjlok, Kedung Dandang, Kedung Bunder, Kedung Turuk, Jurang Gandil, Watu Kandang, Padusan, Kali Tangan, dan Kali Telu.
“Hanya dari dua kekayaan Kecamatan Selogiri, Astana Giri dan tujuh air terjun, bisa menjelaskan siapa leluhur panjenengan sedaya. Para leluhur yang sekian lama tidak jemu untuk melakoni laku kebudayaan menuju keseimbangan hidup,” kata Mayaris.
Garda Depan
Lebih lanjut, Mayaris menjelaskan bahwa anggota Panwaslu harus memiliki mental yang kuat. Sebab, pada saat pemungutan suara, sangat dimungkinkan terjadi konflik antara penyelenggara dan peserta Pilkada.
“Saya tahu, panjenengan sedaya bermental kuat. Karena, potensi Konflik utama ada di TPS. Pertanyaan seputar teknis akan banyak berseliweran. Kita dianggap sebagai pihak yang paling tahu aturan main,” paparnya.
Ia memberi arahan agar setiap anggota Panwaslu rajin membaca Peraturan Bawaslu (Perbawaslu), Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU), Petunjuk Teknis (Juknis), surat edaran (SE), dan lainnya, agar menunjang kinerja lapangan.
“Karena saat terjadi konflik, solusi tercepat yang paling dibutuhkan. Mari memastikan hak setiap pemilih bisa menggunakan suaranya dan seluruh proses berjalan sesuai dengan aturan yang berlalu,” pungkasnya.
Editor: Rahma Frida