

Kolaborasi Fakultas Teknik UMS dan SMK Muhammadiyah Kartasura Kurangi Emisi Gas Karbon
/ Surakartan
Dukungan FT UMS berupa akses penggunaan alat laboratorium sebagai persiapan Sertifikasi Uji Tipe.
PUCANGAN, Kartasura | Belum lama ini, Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah Kartasura (SMK Muka) melalui unit produksinya membangun bengkel konversi motor bensin menjadi motor listrik. Berkolaborasi dengan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta (FT UMS), sertifikasi sebagai bengkel resmi pelaksana konversi pun berhasil didapatkan.
Salah satu strategi pemerintah dalam mengurangi emisi gas karbon menuju Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 adalah dengan mempromosikan penggunaan motor Listrik untuk kebutuahan transportasi. Kebijakan itu diwujudkan dalam Percepatan Program Kendaraan Listrik Berbasis Baterai Transportasi Jalan.
“Pemerintah memberikan subsidi kepada masyarakat yang berminat melakukan konversi sepada motor berbahan minyak menjadi listrik. Konversi wajib dilakukan bengkel tersertifikasasi Kementerian Perhubungan. SMK Muka menangkap peluang tersebut dengan sangat baik,” ujar Wakil Dekan IV FT UMS, Nur Akhlis, Senin (29/4/2024), di SMK Muka.
Ia menjelaskan, dalam pelaksanaan konversi, pemilik sepeda motor berhak mengurus perubahan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dari penggerak motor bensin menjadi motor Listrik. Syaratnya, motor yang dikonversi wajib lolos Sertifikasi Uji Tipe (SUT) berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 15 tahun 2022. SUT kemudian digunakan untuk mengurus Sertifikasi Registrasi Uji Tipe (SRUT).
“Dengan demikian, setiap bengkel yang sudah mendapatkan sertifikasi bengkel resmi pelaksana konversi setelah melakukan pekerjaannya diwajibkan untuk melakukan uji SUT agar mendapatkan SRUT,” terang Lektor Program Studi Teknik Mesin FT UMS tersebut.
Sertifikasi Uji Tipe dilakukan atas produk dengan tujuh jenis uji, yakni pengujian efisiensi rem utama, pengujian daya pancar dan arah sinar lampu, pengujian tingkat suara klakson, penimbangan berat kosong, pengujian akurasi alat penunjuk kecepatan, pemeriksaan konstruksi, dan keselamatan fungsional.
Demi pelaksanaan konversi sepeda motor di bengkel SMK Muka dapat berjalan dengan baik sampai terbitnya SRUT, FT UMS memberikan dukungan berupa akses penggunaan alat laboratorium sebagai persiapan SUT.
Alat-alat yang digunakan berupa dyno test untuk uji performa, lux meter untuk uji lampu, sound level meter untuk uji klakson, thermal graph untuk uji temperatur motor, insulation tester untuk uji keandalan sambungan kabel, serta alat ukur untuk menguji kondisi baterai.
Pendampingan SUT
FT UMS juga memberi pendampingan saat pelaksanaan SUT yang dilaksanakan di Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor Kementerian Perhubungan Republik Indonesia yang beralamat di Jalan Raya Setu, Tambun, Bekasi.
Pelaksanaan program dilaksanakan oleh Tim Dosen FT UMS, yakni Dessy Ade Pratiwi, Nur Aklis, Prof Sarjito, Hasyim Asyari, Bambang Waluyo Febriantoko, dan Subroto, serta didukung penuh oleh Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat dan Pengembangan Persyarikatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (LPMPP UMS) melalui Hibah Pengabdian pada Masyarakat Persyarikatan atau Amal Usaha Muhammadiyah AUM atau Desa Binaan (P2AD).
“Kolaborasi serupa akan terus berlanjut, dengan berbagai mitra sebagai bentuk komitmen nyata FT UMS untuk mewujudkan Net Zero Emission,” pungkas Aklis optimis.
Editor: Rahma Frida