

Bimtek Panwaslu Kecamatan, Ketua Bawaslu Sragen: Loyal Pangkal Jaya
/ Surakartan
Loyalitas menjadi bagian tak terpisahkan dari kesuksesan penyelenggaraan Pilkada.
BEJI, Tawangmangu | Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kecamatan diharuskan memiliki loyalitas dan militansi tinggi, untuk membersamai tuntutan tugas yang profesional. Sikap loyal dan militan pada penugasan dapat mengantarkan kinerja pengawasan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sragen 2024 yang cemerlang dan sukses.
“Loyal pangkal jaya. Bila Anda loyal, kejayaan tengah menunggu di depan Anda. Komitmen dan kesetiaan Anda pada penugasan pengawasan di tingkat kecamatan menjadi energi besar bagi kelahiran kepemimpinan Sragen yang juga loyal dan militan terhadap rakyat banyak,” ucap Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sragen, Dwi Budhi Prasetya, dalam Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Panwaslu Kecamatan se-Kabupaten Sragen, Selasa (25/6/2024), di Hotel Grand Bintang, Tawangmangu.
Kinerja taktis yang temporer, terang Budhi, tidak lantas membuat kinerja Panwaslu Kecamatan asal-asalan, tanpa adanya loyalitas, militansi, dan profesionalitas. Justru karena momentum yang belum tentu dapat diulang, optimalisasi kinerja menjadi sebuah keharusan.
“Kelihatannya, kerja-kerja Panwaslu sebatas pengawasan temporer, seperti tidak ada kuasa atas jabatan dalam tempo yang lama. Bekerja pada saat Pemilu dan Pilkada saja. Namun, masa kerja yang singkat tersebut begitu menentukan berkualitas-tidaknya penyelenggaraan kontestasi kepemimpinan Sragen,” tandasnya.
Lebih lanjut, alumnus Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta ini, menggambarkan loyalitas dan militansi sebagai nilai penting yang dibutuhkan setiap organisasi, baik bisnis, pemerintah, maupun kemasyarakatan. Keduanya juga merupakan bagian dari integritas kepemimpinan seseorang.
“Kecakapan kerja yang berdasar loyalitas dan militansi menjadi bukti kualitas Anda. Artinya, pengalaman Anda sebagai Panwaslu Kecamatan dapat dijadikan salah satu portofolio bagi Anda ketika Anda hendak bekerja atau berdinas di lembaga lain. Pun saat Anda berkiprah di ranah sosial kemasyarakatan,” kata Budhi.
Wawasan Luas
Seorang yang loyal dan militan tidak eksis begitu saja. Dibutuhkan proses yang terus-menerus berlangsung, baik dari dalam maupun luar pribadi. Salah satunya, upaya alamiah untuk menguasai pembagian kerja, serta terus mengelaborasinya hingga ke ranah detail yang bisa jadi tidak dipikirkan oleh orang lain.
“Loyalitas dan militansi akan menjadi dorongan bagi kita untuk memiliki wawasan yang luas. Mengapa? Panwaslu Kecamatan bukan hanya jabatan, tapi juga sumber informasi yang berguna bagi penyelenggaraan Pilkada. Tanpa loyalitas dan militansi, rasanya mustahil Anda akan benar-benar belajar agar paham dan siap,” papar Ketua Bawaslu dua periode ini.
Ia menambahkan, loyalitas dan militansi adalah representasi kepribadian yang sehat, terbuka, tidak mudah tersinggung, dan mudah menerima kritik orang lain.
“Kesetiaan dan ketaatan Anda pada sumpah janji yang Anda ucapkan dapat terbukti bila Anda memiliki emosi yang stabil dan terkendali, serta berupaya mendahulukan kepentingan tugas di atas kepentingan pribadi,” tutupnya.
Editor: Rahma Frida