

Bimtek Literasi Informasi, Dispersip Klaten Usung Literasi Klaten
/ Surakartan
Penggalian khazanah literasi Klaten erat kaitannya dengan identitas dan jati diri daerah.
SUNGKUR, Semangkak | Zaman terus berubah. Setiap daerah menempuh jalannya masing-masing agar dapat beradaptasi dengan perubahan. Sebagian tak jemu berinovasi, sedangkan sebagian lain meniru praktik baik yang telah dilakukan daerah lain. Terlepas dari langkah apa yang diupayakan, literasi informasi tetaplah bagian penting dari perubahan sebuah daerah.
“Acara ini semoga dapat bersumbangsih pada aktivitas perliterasian di Klaten. Penting diketahui bahwa informasi sekarang telah begitu dominan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, diperlukan cara yang tepat dan bijak dalam menerima, mengolah, dan mengirim informasi,” ujar Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Klaten, Pramana Agus Wijanarka, saat membuka Bimbingan Teknik (Bimtek) Literasi Informasi di Gedung Dharma Wanita, Kamis (12/6/2025).
Pak Pram, begitu ia akrab disapa, menyemangati pada pegiat literasi, termasuk para guru, pustakawan, dan arsiparis. Menurutnya, dengan saling mengenal dan memberi masukan, praktik berliterasi terasa tidak terlalu berat. Terlebih, setelah teknologi informasi masif dan hampir tidak dapat dikendalikan, budaya literasi pun berubah signifikan.
“Kami berkomitmen pada pembudayaan baca-tulis warga Klaten di tengah jutaan informasi yang bisa saja menyesatkan. Bimtek Literasi Informasi merupakan salah satu program yang didesain Pemerintah Kabupaten Klaten untuk membekali warga supaya tidak salah dan tersesat dalam menerima informasi,” terang alumnus Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) tersebut.
Pada praktiknya, literasi informasi tidak dapat dipisahkan dari budaya membaca dan menulis seseorang. Bimtek diharapkan dapat menjembatani para pemangku kepentingan untuk dapat berbagi solusi. Setiap solusi alternatif yang relevan dapat diterapkan dengan perbaruan dan pemutakhiran.
“Belum lama ini, kami juga menggelar lomba perpustakaan desa. Pemenangnya sudah ada. Meski harus diakui, partisipasinya masih perlu ditingkatkan. Jumlah perpustakan desa yang aktif belum sampai 10 persen dari total desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten Klaten. Bagaimanapun, kita harus bersama-sama. Dispersip dapat eksis bila didukung semua perpustakaan yang ada, baik perpustakaan desa maupun sekolah,” jelas Pramana.
Literasi Klaten
Bimtek Literasi Informasi dirancang untuk mendorong penguatan Literasi Klaten. Setiap warga Klaten yang memahami informasi dapat berkontribusi pada pengenalan Klaten kepada khalayak luas. Kebiasaan dalam menerima, mengolah, dan menyampaikan informasi yang sudah mafhum dilakukan oleh warga, selanjutnya dilengkapi dengan keinginan untuk meliterasikan Klaten.
“Literasi Klaten itu bisa bermacam cara dan produk. Bisa dengan menggali khazanah lokal, mulai dari informasi terkini, kesejarahan, tokoh, legenda, bahkan kisah dari mulut ke mulut. Bisa pula dengan biasa menginformasikan semua hal baik tentang Klaten kepada publik luas. Bisa dengan melakukan riset dan studi berkelanjutan, kemudian berbuah produk literatur,” papar Pak Pram.
Literasi Klaten, sambungnya, secara terus-menerus dapat membentuk citra positif Kabupaten Klaten dari berbagai sisi. Ia optimis dengan relasi dan kerja sama setiap pemangku kepentingan serta pegiat literasi, Klaten secara perlahan tapi pasti semakin dikenal luas, lantaran hal-hal baiknya.
Bimtek kali ini digelar selama dua hari untuk mengkover 100 peserta dengan pembagian 50 peserta setiap harinya. Tiga narasumber kompeten menyajikan materi-materi menarik yang menghidupkan perbincangan. Waktu yang disediakan pun terasa kurang.
Narasumber pertama, Kepala Seksi Komunikasi dan Diseminasi Informasi Sub-Koordinator Layanan Informasi dan Statistik, Joko Priyono. Narasumber kedua, Dosen D3 Vokasi Program Studi Manajemen Informatika Universitas Widya Dharma (Unwidha), Aryati Wuryandari. Sementara narasumber ketiga, Pengurus Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Kabupaten Klaten Komisi Pengabdian Kepada Masyarakat dan Pengembangan Budaya Baca, Zakiyah.
Acara dimoderatori oleh Arif Giyanto. Ia alumnus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Chairman Surakarta Daily. Seperti diketahui, Surakarta Daily adalah salah satu produk media berita kreasi Penerbit Pandiva yang telah eksis lebih dari satu dekade membersamai literasi daerah.
Editor: Rahma Frida