Beternak Ayam Skala Rumahan Ala PSA Bocah Pintar Karanganyar
/ Surakartan
Merawat ayam dengan menjaga kebersihan kandang sekaligus mengelola hasil telurnya sangatlah bermanfaat.
KERDUKEPIK, Giripurwo | Pekarangan rumah, entah luas atau sempit, dapat dimanfaatkan optimal dengan pengelolaan yang tepat. Salah satunya, beternak ayam berskala rumahan. Ketika ayam-ayam ini dirawat baik dengan manajemen ternak sederhana tapi efektif, seperti menjaga kebersihan kandang dan mengelola hasil telurnya, sumber pangan baru bagi keluarga akan tercipta.
Karena alasan itulah, pada Rabu (29/10/2025), Pusat Studi Anak (PSA) Bocah Pintar Karanganyar menggelar Pelatihan Manajemen Ternak dan Kandang Skala Rumahan. Acara penuh keseruan ini dilaksanakan pada Kelompok Keluarga Sakinah (KKS) Kerdukepik, Giripurwo, Wonogiri.
“Program kami rancang untuk membantu keluarga yatim, perempuan kepala keluarga, dan penyandang disabilitas agar dapat membangun ketahanan pangan keluarga melalui ternak ayam kampung petelur serta pemanfaatan pekarangan rumah secara terpadu atau integrated ecofarming,” ujar Ketua Pelaksana PSA Bocah Pintar, Nining Sholikhah.
Bunda Nining, begitu ia akrab disapa, menyebutnya sebagai ‘Program Berdaya’. Menurutnya, kegiatan tersebut bukan satu-satunya. Beberapa waktu lalu, diadakan pula Pelatihan Pemanfaatan Pekarangan Rumah yang Sempit. Setiap Ibu Rumah Tangga dianjurkan untuk memiliki tanaman cabe dalam pot dari galon bekas.
“Hari ini, kegiatan yang kami lakukan adalah penyerahan ayam dan kandangnya serta pelatihan manajemen ternak dan manajemen kandang. Ayam baru diserahkan kepada tiga penerima manfaat, sedangkan tiga penerima manfaat yang lain baru menerima kandang,” terang alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta itu.
Para penerima manfaat, sambungnya, belajar tentang cara merawat ayam, menjaga kebersihan kandang, hingga mengelola hasil telur ayam. Meski jumlah ayam terbilang minimalis, disesuaikan dengan luasan pekarangan yang ada, pelatihan dapat membekali setiap keluarga supaya tepat dalam beternak rumahan.
Bunda Nining berharap, proses ini akan menjadi bagian dalam mencapai kemandirian dan ketangguhan ekonomi keluarga. Dari pekarangan sederhana dan upaya ternak skala rumah tangga, para ibu dan anggota dampingan bisa menumbuhkan harapan untuk masa depan, dan untuk lingkungan yang lebih berdaya.
“Tak lupa, PSA Bocah Pintar berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung program. Semoga Allah memberkahi setiap usaha kecil yang kita lakukan untuk kebaikan bersama,” ucapnya bersemangat.
Orientasi Anak Berdaya
PSA Bocah Pintar Karanganyar berkomitmen pada lahirnya generasi berkualitas. Untuk mencapainya, faktor lingkungan sangatlah berpengaruh. Program Berdaya yang menyasar, terutama para ibu, dapat berdampak positif pada peningkatan kualitas keluarga. Setelahnya, faedah akan dirasakan anak-anak.
“Lebih dari satu dekade, PSA Bocah Pintar tak henti bergerak, berkarya, dan bersumbangsih pada terwujudnya generasi emas Indonesia. Kami merancang dan membangun program pendidikan formal dalam rupa Pendidikan Anak Usia Dini Kelompok Bermain pada tahun 2013 yang berdaya dukung program informal berupa peningkatan kapasitas pemberdayaan para ibu,” jelas Bunda Nining kemudian.
Pada 2021, PSA Bocah Pintar mengembangkan model belajar aktif-kreatif dengan pendekatan merdeka bermain bertajuk ‘Kartu Pintar Tamaito’. Tamaito kependekan dari cinta damai dan toleran. Kartu ini sebentuk alat bermain dan belajar untuk pendidikan karakter pencegahan kekerasan fisik, bullying, dan radikalisme, serta mengajarkan semangat gotong royong pada anak-anak usia dini.
“Anak berdaya lahir dari para ibu berdaya. Ketika keluarga berdaya, kemungkinan untuk melahirkan generasi berdaya sangatlah besar,” pungkasnya.
Editor: Herlina
