

Betapa Perlu Kreativitas Ber-Pemilu
/ Surakartan
Pemilu dengan orientasi kontestasi kepemimpinan strategis menjadi lebih mudah dipahami publik sebagai bagian dari kehidupan bernegara asalkan dilakukan dengan penuh kreativitas.
GAWANAN, Sukoharjo | Sore kemarin, Sabtu (11/5/2024), Honocoroko Resto tampak meriah. Sekira seratus pengunjung meramaikan Sarasehan dan Halalbihalal Keluarga Besar HMI dan KAHMI Sukoharjo. Ramah tamah nan santai tersebut dibungkus dalam sebuah tema relevan ‘Tantangan Demokrasi dalam Pemilukada Sukoharjo’.
Murwedhy Tanomo, salah satu narasumber pembuka dalam sesi diskusi, menuturkan betapa perlu kreativitas dalam ber-Pemilu. Karena, tanpa kreativitas, program seputar penyelenggaraan Pemilu bisa jadi sangat monoton dan tidak menarik minat para pemilih untuk berpartisipasi.
“Sebagai Komisioner KPU Kabupaten Sukoharjo, saya berharap mendapatkan kontribusi ide-ide kreatif penyelenggaraan Pemilu. Dengan begitu, atensi publik dapat meningkat signifikan dan Pemilu dapat digelar riang gembira. Sebagai alumnus HMI, saya turut berbahagia, apabila kontestasi kepemimpinan daerah menjadi concern Pengurus HMI dan KAHMI untuk pembangunan Sukoharjo yang lebih baik,” ujarnya.
Wendy, begitu ia akrab disapa, membuka ruang sebesar-besarnya bagi siapa pun untuk bersumbangsih program seputar kelancaran penyelenggaraan Pemilu, terutama di Kabupaten Sukoharjo. Tentang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sukoharjo sebentar lagi, ia akan berusaha sekuat tenaga demi kesuksesan tanpa sengketa yang berarti.
Sementara itu, narasumber lain, Rahadi, menegaskan pentingnya integritas setiap alumnus HMI yang tertarik untuk turut dalam kontestasi, baik sebagai peserta maupun penyelenggara. Apabila pada praktiknya, para alumni tersebut bermasalah secara integritas, KAHMI dapat mengambil kebijakan sanksi, hingga ke penarikan dukungan.
Ketua Badan Pengurus Yayasan Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (YLPTP) ini mendorong KAHMI untuk mensyaratkan kualifikasi kepemimpinan daerah yang mumpuni, kemudian konsisten pada dukungannya.
“Jangan ragu untuk mempersoalkan integritas kontestan dan penyelenggara Pemilu, meskipun mereka adalah para senior HMI. Tidak perlu takut. Bukan malah HMI dan KAHMI ikut-ikutan arus untuk tidak memiliki integritas,” tandasnya.
Ia berpesan kepada para kader HMI dan anggota KAHMI yang berkehendak turut dalam kontestasi Pilkada untuk fokus pada ‘hitungan’ bukan ‘harapan’. Sebab, perpolitikan tanpa hitungan adalah awal dari kekalahan.
“Ketika hendak maju Bupati atau Wakil Bupati, pastikan dulu hitungannya. Bukan menebar harapan. Karena, semakin ke sini, masyarakat semakin cerdas. Realitasnya, meski praktik money politic masih ada, toh orang yang diberi uang, belum tentu juga mau memilih kandidat yang dikampanyekan,” papar alumnus FKIP UNS tersebut.
Gugur Gunung Sukoharjo
Tidak kalah bersemangat, anggota KAHMI Sukoharjo yang hadir pada saat sarasehan, Ruri Faisal Rahman, memunculkan ide gerakan ‘Gugur Gunung Sukoharjo’. Menurutnya, Pilkada dapat menjadi momentum penegas tentang urgensi kebersamaan warga Sukoharjo yang wajib saling membantu saat berhadapan dengan persoalan, baik individu maupun masyarakat.
“Pilkada bukan hanya tentang politik praktis. Kebermanfaatan menjadi pilar utama praktik demokrasi, terutama di Kabupaten Sukoharjo. Kepemimpinan daerah yang tangguh terbiasa membuka keran kolaborasi bagi siapa pun, untuk kebaikan bersama,” ucap tokoh muda Sukoharjo yang intens pada gerakan sosial-kemasyarakatan itu.
Gugur Gunung Sukoharjo, sambungnya, berarti bersama-sama membangun Kabupaten Sukoharjo. Gotong royong tersebut bukan hanya berlaku untuk warga Sukoharjo yang tinggal di Kabupaten Sukoharjo, tapi juga warga Kabupaten Sukoharjo dalam perantauan, serta bukan warga tapi peduli pada Kabupaten Sukoharjo.
Selain Koordinator Presidium Majelis Daerah KAHMI Sukoharjo, Nur Aklis, serta Sekretaris, Agam Cendikia, beberapa anggota KAHMI Sukoharjo tampak hadir, di antaranya Badruzzaman (Pengacara), Dj Respati Pamungkas (Penulis), Isyadi (Komisioner KPU Kabupaten Sukoharjo), dan Supriyanto (Komisioner Bawaslu Kabupaten Sukoharjo).
Terakhir tapi tak kalah penting, Ketua Umum HMI Cabang Sukoharjo, Fierdha Abdullah Ali, menyampaikan rencana gelaran Konferensi Cabang dalam waktu dekat, dengan tiga kandidat Ketua Umum.
“Komitmen kaderisasi kepemimpinan HMI akan terus berjalan,” kata Ali.
Editor: Agung Julianto Damanik