Penutupan Turnamen Nasional I Tapak Suci UMS di Edutorium KH Ahmad Dahlan. (Humas UMS)
Bersiap Kiprah Internasional, Turnamen Nasional I Tapak Suci UMS Sukses Digelar : Penutupan Turnamen Nasional I Tapak Suci UMS di Edutorium KH Ahmad Dahlan. (Humas UMS)
Penutupan Turnamen Nasional I Tapak Suci UMS di Edutorium KH Ahmad Dahlan. (Humas UMS)

Bersiap Kiprah Internasional, Turnamen Nasional I Tapak Suci UMS Sukses Digelar

Selanjutnya, gelaran Pekan Olahraga Muhammadiyah segera digelar dengan menurutsertakan Tapak Suci sebagai bagian dari olahraga yang dipertandingkan.


KARANGASEM, Laweyan | Bukan hanya olahraga silat, Tapak Suci berperan penting sebagai duta Indonesia di kancah internasional. Para pesilat bersiap menuju kiprah internasional, bermula dari kesuksesan gelaran turnamen-turnamen yang ada. Salah satunya, Turnamen Nasional I Tapak Suci Universitas Muhammadiyah Surakarta di Edutorium KH Ahmad Dahlan.

Berlangsung tiga hari, tepat pada Rabu (29/1/2025) malam, turnamen yang diikuti perwakilan 11 provinsi ini resmi ditutup secara simbolis oleh Ketua Lembaga Pengembangan Olahraga (LPO) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Gatot Sugiharto, dengan pencabutan segu, senjata khas Tapak Suci.

Dalam sambutannya, Gatot menekankan pengembangan keterampilan bela diri demi prestasi yang lebih tinggi, baik di tingkat nasional maupun internasional. Kerja keras dan latihan berbulan-bulan para atlet akhirnya terbayar. Soal menang dan kalah, menurutnya, menjadi bagian penting pembelajaran.

Pada momentum tersebut, Gatot berkesempatan menyampaikan rencana besar LPO PP Muhammadiyah yang akan menyelenggarakan Pekan Olahraga Muhammadiyah tahun ini. Tapak Suci akan menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan. Tujuannya, mencetak pesilat-pesilat yang tangguh dan dapat mengharumkan nama Muhammadiyah di kancah internasional.

“Saya sangat mengapresiasi penyelenggaraan turnamen ini. Terima kasih kepada panitia yang telah mengorbankan tenaga dan pikirannya demi kelancaran acara, serta kepada para peserta yang telah menunjukkan kegigihan dan sportivitas tinggi dalam bertanding memperebutkan medali emas,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum PP Tapak Suci Putera Muhammadiyah, M. Afnan Hadikusumo, mengatakan bahwa semangat dan antusiasme seorang atlet tidak boleh padam.

“Malam ini adalah malam terakhir dari Turnamen Nasional I, sekaligus momen pembagian medali dan hadiah bagi para atlet yang telah berjuang di kejuaraan ini. Perolehan medali yang kalian dapatkan adalah bentuk apresiasi atas kegigihan dan perjuangan dalam mempersiapkan diri untuk perlombaan ini,” terang Afnan dalam pidatonya.

Ia berpandangan, seorang atlet sejati ibarat kesatria perang yang tidak pernah kehilangan semangat juang. Jiwa pemenang harus dibangun sejak dini, membentuk karakter yang kuat, pantang menyerah, dan selalu siap menghadapi tantangan.

Tuan Rumah Juara Umum

Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) sebagai kontingen tuan rumah berhasil menjadi Juara Umum untuk Kategori Dewasa. Tim Atlet Tapak Suci UMS berhasil meraih 10 emas, 3 perak, dan 1 perunggu.

Posisi Juara Kedua diduduki kontingen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan 3 emas, 3 perak, dan 3 perunggu. Sementara peringkat ketiga diraih Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan 2 emas, 5 perak, dan 4 perunggu.

Untuk Kategori Pra-Remaja dan Remaja, Pimpinan Daerah (Pimda) Tapak Suci Yogyakarta meraih Juara Pertama dengan 8 medali emas, 4 perak, dan 5 perunggu. Juara Kedua dicapai Pimda Banjarnegara Tim A dengan perolehan 5 emas, 5 perak dan 3 perunggu. Sementara Juara Ketiga diraih Pimda Surakarta dengan 3 emas, 7 perak, 3 perunggu.

Wakil Rektor III UMS, Ihwan Susila, mengucapkan terima kasih atas dukungan yang telah diberikan berbagai pihak. UMS berencana menggelar kejuaraan serupa pada tahun depan.

“Mudah-mudahan ke depan akan banyak atlet yang dihasilkan dalam kejuaraan ini. Mudah-mudahan bisa mengharumkan nama Indonesia di kancar internasional,” ucap Ihwan.

Editor: Rahma Frida


Berita Terkait

Mungkin Anda Tertarik