

Asta Cita Surakarta, Agus Widodo: Mulai dari Diri Kita Masing-Masing
/ Surakartan
Delapan program prioritas Kota Solo tak mungkin dapat berjalan optimal bila hanya ditumpukan kepada Pemerintah Kota.
KARANGASEM, Laweyan | Dalam Rapat Paripurna di Gedung DPRD Kota Surakarta, Jumat (21/2/2025), Walikota Surakarta periode 2025-2030, Respati Ardi, menyampaikan delapan program prioritas daerah bertajuk Asta Cita Surakarta. Delapan program tersebut diharapkan dapat melengkapi semua capaian kepemimpinan Kota Surakarta sebelumnya.
“Kita semua menjadi saksi dirilisnya Asta Cita Surakarta oleh Wali Kota terpilih. Untuk mencapai kinerja optimal, mustahil dapat terjadi tanpa dukungan semua warga masyarakat,” ujar Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Agus Widodo, kepada Surakarta Daily, kemarin.
Alumnus Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) tersebut menggarisbawahi pentingnya kepemimpinan teladan yang mudah memberi contoh dalam perubahan agar warga Solo terbiasa meniru hal-hal baik. Pada akhirnya, slogan-slogan perubahan menjadi relevan karena merepresentasi kolaborasi pemimpin dan warga.
“Sekarang era digital. Era di mana kita tak cukup barikade dan filter untuk memilih informasi yang benar. Satu-satunya harapan untuk merajut kebersamaan pembangunan kota adalah atensi setiap warga untuk turut dalam perubahan kota. Siapa pun dan apa pun yang dikerjakan, selama untuk kebaikan Kota Solo, mari segera didukung,” ucap Anggota Komisi II Bidang Perekonomian itu.
Menurutnya, partisipasi warga yang bertumpu pada dedikasi demi kebaikan kota secara alamiah dapat menjadi kekuatan penggerak signifikan. Orkestrasi Pemerintah Kota pada akhirnya dapat bersua dengan kinerja yang optimal.
“Lebih dari satu dekade, Kota Surakarta menjadi salah satu jangkar politik nasional yang diperhitungkan. Tidak sekali dua kali, polarisasi politik nasional begitu terasa di sekeliling kota dan sayangnya, justru kontra-produktif. Kita yang sedianya menyelesaikan masalah-masalah daerah terpaksa turut dalam polarisasi itu,” ungkap Agus.
Asta Cita Surakarta terdiri dari program pengembangan kompetensi dan peluang kerja berbasis ekosistem ketenagakerjaan, program penguatan daya saing UMKM berbasis ekosistem bisnis, program Posyandu Plus berbasis standar minimal pelayanan program optimalisasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Selain itu, program penguatan daya saing kota berbasis event pariwisata dan ekonomi kreatif, program penguatan ruang publik yang inklusif, program Surakarta Smart City, serta program pengembangan pusat distribusi logistik untuk mendukung ketahanan pangan.
Jaminan Stabilitas
Lebih lanjut, Agus menuturkan, perekonomian daerah hanya dapat berjalan dengan baik bila ada jaminan stabilitas. Pemerintah Kota Surakarta telah selayaknya melayangkan perhatian khusus pada hal ini.
“Reputasi Kota Solo yang toleran dan harmonis, mari terus dikuatkan. Kekayaan akan sejarah dan budaya sebenarnya dapat melatarbelakangi keharmonisan antar-warga kota. Stabilitas, salah satunya tercapai, ketika muncul saling-kesepahaman yang kuat. Jangan sampai, orang mau usaha di Solo, ragu-ragu, karena tidak ada jaminan stabilitas,” tandasnya.
Literasi, sambungnya, menjadi urgen, perihal penguatan reputasi warga Solo yang ramah dan terbuka. Berbagai pemberitaan yang selama ini dikreasi, dapat berlanjut pada manajemen pengetahuan. Artinya, setiap perubahan yang terjadi adalah sumber pengetahuan penting.
“Misalnya, ada berapa banyak catatan, dokumentasi, atau buku yang memuat tentang keberhasilan para Lurah dalam membangun kelurahannya? Rasanya, kita masih sangat minim antusiasme ke sana. Padahal, bila kita terbiasa meliterasikan kinerja, bukan hanya diberitakan, setidaknya ada panduan agar tidak jatuh pada kesalahan yang sama,” pungkasnya.
Editor: Herlina