

Upayakan Perluasan Pasar, Fakultas Teknik UMS Dampingi UMKM Furnitur dengan Marketing Online
/ Bisnis
Proyeksinya, industri kayu lokal mampu menembus pasar nasional bahkan global.
PUCANGAN, Kartasura | Tak ada kata purna untuk mengabdi. Filosofi tersebut tampak dipegangteguhi Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta (FT UMS). Kali ini, agenda pengabdian perguruan tinggi yang ditekuni FT UMS berupa pendampingan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Adalah CV Semangat Baja, akrab dikenal sebagai Semangat Baja Furniture (SBF). Sebuah pelaku industri kayu yang bergerak di bidang mebel, ukiran, serta kerajinan rumah tangga berbasis kayu. Alamatnya di Pucangan, Kartasura.
Berdiri sedari 2005, perusahaan yang didirikan dan dikelola langsung oleh Eko Triyono itu semula hanya bergerak di bidang usaha penyediaan material kayu dan kebutuhan kayu untuk bangunan perumahan, perkantoran, hotel, rumah sakit, serta bangunan lain.
Zaman lantas berubah. Teknologi material pun berkembang pesat. Kini, baja ringan dan aluminium dipercaya menggantikan kayu untuk atap rumah dan kusen. SBF kemudian mengubah strategi dengan menambah lini produksi kayu olahan.
Area workshop-nya terbilang luas, sekitar 1500 meter persegi, meliputi tempat kayu log, penggergajian kayu, kayu usuk, kayu kuran kecil, produksi, finishing, pesanan jadi, bangunan kantor, mushola, dan tempat istirahat karyawan. Mesin produksi andalan mereka yakni gergaji mesin dan crane gergajii universal, planner dan jointer, bending, dan mesin bor.
Fasilitas yang memadai memungkinkan SBF berkemampuan optimal dengan menghasilkan produk olahan kayu, produk furnitur, serta parket dan gazebo dalam jumlah besar. Bukan hanya itu, SBF memiliki tim profesional, baik konsultan, desainer, maupun tim produksi dengan budaya kerja yang profesional.
FT UMS hadir dengan dukungan peningkatan daya saing SBF, berupa pendampingan pemasaran online. FT UMS memberikan dukungan berupa pembangunan website dan platform digital marketing. Hasilnya dapat dilihat pada semangatbaja.com.
Pemimpin program, Nur Aklis, menjelaskan, program ini merupakan bentuk kontribusi nyata dunia akademik dalam menjawab tantangan pemasaran yang dihadapi oleh pelaku usaha lokal di era digital.
“CV Semangat Baja memiliki potensi luar biasa dalam hal kapasitas produksi, namun belum sepenuhnya memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas pasar. Melalui kegiatan ini, kami ingin membantu mereka masuk ke platform digital dan meningkatkan visibilitas produk mereka,” ujarnya.
Aklis menandaskan, melalui sinergi perguruan tinggi dan masyarakat, diharapkan industri kayu lokal semakin berkembang dan mampu menembus pasar nasional bahkan global.
Fokus pada Keberkelanjutan
Selama pendampingan, FT UMS memberikan pelatihan langsung mengenai update website, pembuatan katalog digital, serta strategi branding dan promosi digital. Kegiatan melibatkan beberapa dosen Teknik Mesin UMS, yakni Nurmuntaha Agung Nugraha, Masyrukan, dan Wijianto, serta satu dosen Teknik Elektro UMS, Umi Fadlilah.
Program pendampingan mendapat dukungan dari Lembaga Pengabdian Masyarakat dan Pengembangan Persyarikatan (LPMPP) UMS melalui skim Hibah Pengabdian Masyarakat Penerapan Teknologi Tepat Guna (P2TTG). Sebagai langkah lanjutan, tim pengabdi akan terus melakukan monitoring dan pendampingan agar online marketing benar-benar dapat terlaksana.
Eko Triyono, pemilik SBF, memberikan apresiasi positif kepada FT UMS. Ia menilai, kegiatan ini sangat membantu usahanya. Ia kemudian menjadi paham, bagaimana produk kayu bisa lebih dikenal luas tanpa harus membuka toko fisik di kota besar.
Editor: Astama Izqi Winata