Ummi Arin dalam sebuah pelatihan memasak di Berlian Kitchen. (UMKM Surakarta)
Ketika Bisnis dan Berbagi Tak Bisa Dipisahkan : Ummi Arin dalam sebuah pelatihan memasak di Berlian Kitchen. (UMKM Surakarta)
Ummi Arin dalam sebuah pelatihan memasak di Berlian Kitchen. (UMKM Surakarta)

Ketika Bisnis dan Berbagi Tak Bisa Dipisahkan

Kelebihan apa pun pada dasarnya hanyalah titipan. Sebuah amanah yang harus dibagi.

Dj. Respati
Founder Kartasura Library

Apabila bertandang ke kampus UNS Solo, tepatnya di kafetaria, Anda akan menemukan sebuah brand usaha berbendera ‘Dapur Ummi’ yang siap melayani dan memanjakan kebutuhan haus-lapar para mahasiswa, dosen, maupun staf karyawan kampus. Bukan hanya para penghuni UNS, para karyawan di beberapa perusahan yang membuka kantor di lingkungan kampus juga banyak yang menjadi pelanggan di sana.

Dapur Ummi menerima pesanan penyediaan konsumsi untuk keperluan acara atau kegiatan mahasiswa maupun universitas, seperti seminar, pendadaran, rapat-rapat, dan sebagainya. Walau musim libur mahasiswa, Dapur Ummi tetap buka untuk melayani para karyawan maupun aktivis mahasiswa yang masih berkegiatan di kampus.

Kini, Dapur Ummi tak lagi sendiri. Setelah berpengalaman dalam bisnis kuliner dengan segmen kampus, pihak manajemen meluncurkan ‘Berlian Kitchen’. Sebuah usaha kuliner yang fokus utamanya melayani pembuatan kue-kue kering, seperti nastar, pastel kering, butter cookies, dan masih banyak lagi. Selain itu, Berlian Kitchen juga memproduksi berbagai kue basah, seperti bolu kukus, pukis, dan serabi.

Walau mengkhususkan diri dalam pembuatan kue, Berlian Kitchen tidak menampik pesanan nasi kotak, terutama apabila Dapur Ummi sedang ramai pesanan. Biasanya, menjelang Puasa Ramadhan, Lebaran, Natal, dan tahun baru, aktivitas di Berlian Kitchen sangatlah padat melayani pesanan dari berbagai kalangan.

Nama ‘Berlian’ diambilkan dari nama putri semata wayang si pemilik usaha. Bisa jadi usaha ini menjadi bagian dari cara menjemput rezeki bagi sang putri yang bisa diwariskan, baik secara ilmu maupun fisik usaha.  Apabila di kampus rezeki sang ibu (ummi). Kalau di rumah rezeki sang anak. Kira-kira begitu tafsirannya. Berlian Kitchen berlokasi di Pajajaran Selatan, Sumber, Banjarsari, Kota Solo, satu atap dengan rumah si pemilik.

Selain Dapur Ummi dan Berlian Kitchen, masih ada satu lagi usaha kuliner yang punya banyak peminat, yakni pelatihan pembuatan aneka kue, dengan memanfaatkan ruang, peralatan, dan perlengkapan Berlian Kitchen.

Mulanya sekadar memanfaatkan bahan-bahan yang berlebih, saat menerima pesanan. Si pemilik lalu mengajak saudara maupun teman-temannya untuk membuat kue bersama. Dari sini, lama kelamaan muncul ide untuk berlatih bersama bahkan terkadang mengundang para chef dalam waktu yang berbeda-beda.

Sosok Ummi Arin

Pemilik Dapur Ummi dan Berlian Kitchen bernama Arinna Fitrian Susiani, atau akrab disapa Ummi Arin. Perempuan yang lahir di Tulungagung pada 2 Desember 1970 tersebut dikenal memiliki berbagai usaha di bidang jasa kuliner.

Masa kecil Ummi Arin dihabiskan di kota kelahirannya, hingga ia tumbuh menjadi gadis dewasa. Mulai dari Taman Kanak-Kanak (TK) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) ditempuh Ummi Arin di Tulungagung, kota yang terkenal dengan banyak julukan.

Sebagai penghasil Marmer, Tulungagung berjuluk Kota Marmer. Selain itu, Kota Ingandaya, akronim dari industri, pangan, dan budaya. Ada pula julukan Kota Bersinar dan Kota Ngrowo. Sebelumnya, Tulungagung memang bernama Kabupaten Ngrowo. Ngrowo dalam bahasa Jawa berarti ‘rawa-rawa’. Pada masanya, daerah ini memang memiliki banyak rawa.

Pendidikan terakhir Ummi Arin ditempuh di Fakultas Hukum Universitas Islam Kadiri, Kediri, Jawa Timur, dan berhasil meraih gelar Sarjana pada tahun 2000.

Ummi Arin kalau bicara blak-blakan, apa adanya, dengan intonasi yang menurut sebagian orang terasa keras. Terlebih bagi perempuan yang lahir dan tumbuh dalam budaya Solo Mataraman, sebagaimana digambarkan dalam lagu putri Solo yang lemah lembut nan gemulai itu. Bagi yang belum memahami Ummi Arin terkadang merasa terheran-heran dan kaget, atau dalam bahasa Tulungagung-nya, mandat.

Sedari kecil, orangtua Ummi Arin sudah menanamkan pentingnya beragama, terutama sholat. Ia tumbuh dalam tradisi keagamaan Islam di lingkungan Nahdliyin (Nahdlatul Ulama). Kini, Ummi Arin telah melaksanakan rukun Islam kelima, yakni menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci serta beberapa kali umroh.

Pengetahuan dan keahlian memasak diperoleh Ummi Arin secara autodidak. Sebagai anak perempuan pertama, Arin kecil terbiasa menemani dan membantu ibu memasak di dapur. Dari situlah secara tidak langsung suatu pembelajaran didapat tentang dapur dan memasak aneka ragam masakan.

Namun seiring perkembangan zaman, tuntutan untuk memenuhi keinginan pelanggan dan beradaptasi dengan berbagai ragam kuliner dari berbagai daerah maupun dari mancanegara, terutama kue-kue modern kekinian, Ummi Arin belajar pada ahlinya, baik mengikuti kursus maupun mengundang chef untuk berlatih bersama dengan teman, sahabat, atau tetangga di Berlian Kitchen.

Bagi Ummi Arin, seorang perempuan hendaknya memiliki keterampilan memasak. Hal tersebut menjadi nilai tambah dan akan mendapatkan apresiasi khusus dari keluarga, terutama suami, apabila kelak telah berkeluarga. Menurutnya, perasaan yang menyelimuti seseorang ketika sedang memasak akan berpengaruh pada lezat atau tidaknya sebuah masakan.

Ummi Arin memiliki filsafat hidup yang diambil dari hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi manusia.”

Untuk menjadi manusia bermanfaat maka menurutnya, seseorang harus memiliki sesuatu yang bisa bermanfaat dan memberikan sesuatu itu kepada orang lain. Memiliki saja tidak cukup, namun haruslah berguna. Apa yang dimiliki harus memberikan nilai manfaat kepada orang lain.

Sesuatu itu bisa berupa harta, jabatan, ilmu, tenaga, waktu, maupun berbagai hal yang positif. Namun sesuatu itu terkadang dianggap sebagai hal yang remeh temeh. Kelebihan apa pun dari sesuatu yang dimiliki, pada dasarnya, hanyalah titipan-Nya. Sebuah amanah yang sebaiknya dibagi.

Usaha itu Berbagi

Ilmu dan keterampilan memasak aneka ragam kue sebagai keahlian yang dimiliki oleh Ummi Arin lantas dibagikan kepada orang lain melalui pelatihan memasak bersama. Ia berbagi pada rekan-rekan pelaku usaha, tetangga, sahabat-sahabat, maupun para santri pondok pesantren.

Ummi Arin acap kali membagi ilmu lewat pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh pihak lain, baik swasta maupun instansi pemerintah, seperti Forum UMKM Surakarta, Balai Latihan Koperasi (Balakop ) Provinsi Jawa Tengah, Dharma Wanita BPJS Kesehatan Jawa Tengah, Universitas Semarang, Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK) Alumni Resimen Mahasiswa (IARMI) Boyolali, dan masih banyak lagi.

Bagi Ummi Arin, apabila ingin maju dan berkembang, pelaku usaha harus berbagi. Berbagi apa saja, baik ilmu, keahlian (skill), pekerjaan, rezeki, pengalaman, maupun masalah. Dengan berbagi masalah, kita akan mendapat saran dan masukan.

Untuk mendapatkan saran, ide, dan masukan, Ummi Arin aktif dalam pergaulan serta turut berorganisasi dan berkomunitas. Semua itu sangatlah penting dan berharga. Dari sanalah semua orang dapat saling berbagi. Tanpa berbagi, seseoang hanya akan menjadi pekerja pada diri sendiri, monoton, dan susah berkembang.

Karena itu, di tengah kesibukannya menjalankan usaha serta perannya sebagai ibu rumah tangga, Ummi Arin masih menyempatan diri untuk mengikuti beberapa organisasi atau komunitas, seperti Belajar Bakulan Solo (BBS), Group Bakery Solo (GBS), Forum UMKM Surakarta, Persatuan Bakery Indonesia (PBI) dan lainnya. Walau tidak dapat aktif pada semua kegiatan, namun Ummi Arin tetap menjaga hubungan yang hangat.

Selain itu, faktor kepercayaan sangat penting dalam merintis dan mengelola perkumpulan. Tidak mengecewakan para klien, menjaga hubungan baik dengan siapa pun, saling berbagi, syukur atas apa yang didapat, menjadi syarat untuk mencapai tangga kesuksesan.

Usaha kuliner selalu menjanjikan proses yang bagus, walau usaha sejenis selalu bermunculan. Karena itu, seseorang dapat membaca selera dan rasa manusia. Soal harga dan rezeki akan mengejar dengan sendirinya.


Berita Terkait

Mungkin Anda Tertarik