Mas Wantik dalam sebuah ceramah keislaman. (Wantik Library)
Jalan Ngalap Berkah : Mas Wantik dalam sebuah ceramah keislaman. (Wantik Library)
Mas Wantik dalam sebuah ceramah keislaman. (Wantik Library)

Jalan Ngalap Berkah

Bila ingin mendapat keberkahan, mendekatlah pada sumber-sumbernya.


Mas Wantik
Founder Wantik Library. Pebisnis furnitur rotan. Penulis buku Wong Kang Soleh Kumpulana. Tinggal di Desa Wisata Trangsan, Gatak, Sukoharjo.

Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
(Quran Surat Al Isra’ ayat 1)

Ayat di atas munculnya tahunan. Tepatnya tiap bulan Rajab. Kita langsung tahu, bertutur tentang apa ayat di atas. Ya, peristiwa Isra’ Mi’raj. Sudah sering para ustaz menyampaikan materi tentang Isra’ Mi’raj. Namun, masih jarang yang mengupas apa hikmah dan pelajaran yang bisa dipetik untuk kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari.

Saya mengambil satu kata yang ada di ayat tersebut, yakni ‘berkah’. Apa sebenarnya berkah itu?

Berkah itu terkadang tidak terlihat, tapi terasa. Contohnya, nominal rekening di bank sebenarnya pas-pasan saja. Tidak banyak. Namun saat ada kebutuhan, ada saja uang untuk memenuhinya. Infak dan sedekah pun enteng dikeluarkan.

Lantas bagaimana caranya agar kita mendapatkan keberkahan? Jawabnya, kita mesti terus mendekat ke sumber-sumber berkah.

Baarakna haulahu, tempat yang Kami berkahi di sekelilingnya.”

Kira-kira ada berkah apa di Masjidil Aqsa?

Kita tidak bisa mengira-ira. Kalau hendak memahami Al-Quran, ya harus dari ahlinya, yakni ahli tafsir. Imam Qurtubi menafsirkan potongan ayat tersebut. Keberkahan pertama yang ada di Masjidil Aqsa, daerah di sekitarnya termasuk daerah subur. Ada sungai-sungai yang mengalir.

Keberkahan kedua, masih menurut Al-Qurtubi, ada keberkahan bersifat batin. Karena di sana terdapat banyak makam Nabi, wali, dan ulama. Di mana ada makam kekasih Allah maka tempat tersebut diberkahi-Nya.

Berkah ada yang melekat pada diri manusia, yakni berkah pada tempat, waktu, ucapan. Tempat yang sering dipakai untuk kebaikan akan diberkahi. Contohnya, rumah yang sering dipakai untuk sholat-sholat sunah, tilawah, dan kajian Al-Quran.

Orang yang suka mendekati sumber-sumber berkah terkadang Allah tidak melihat amal dan orangnya, tapi yang dilihat adalah kedekatannya dengan sumber berkah tersebut. Karena dekatnya dengan sumber berkah, orang tersebut akan ikut terangkat.

Contoh, anjingnya Shahibul Kahfi. Anjing tersebut sebenarnya bisa memilih ikut atau tidak ikut Shahibul Kahfi. Dengan nalurinya, anjing tersebut memilih ikut Shahibul Kahfi.

Dalam kisah tersebut, Shahibul Kahfi mendapat karomah ditidurkan Allah selama 309 tahun, pun dengan anjing tersebut. Sang anjing kelak ikut masuk surga. Nah, anjing saja bisa masuk surga karena mendekat ke sumber berkah, semestinya kita juga bisa seperti itu.

Contoh lain, ketika bermunajat kepada Allah, Nabi Musa mendapat perintah untuk melepas sandalnya, karena berada di lembah yang suci. Namun, dalam proses Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW, tidak ada peristiwa melepas sandal. Bahkan ada satu batas di mana Malaikat Jibril tidak bisa melewatinya.

Mengapa sandal tersebut bisa menembus langit? Kira-kira sandal yang dipakai Nabi SAW seperti apa berkahnya? Sandal, karena menempel di kaki Nabi SAW, derajatnya tidak seperti sandal biasa.

Maka kita pun sama. Jika hati kita menempel kepada Nabi SAW maka tidak sama dengan hati manusia yang biasa. Lisan kita, kalau menempel dengan sholawat Nabi SAW maka tidak sama dengan lisan biasa.

Berkah juga menempel pada waktu. Allah sudah memilih hari Jumat yang memiliki banyak keberkahan di dalamnya. Utamanya waktu selepas Ashar hingga menjelang Maghrib. Sudahkah kita memanfaatnya sebaik mungkin?

Tak lama lagi, kita akan bersua dengan bulan Ramadhan. Bulan yang penuh berkah di dalamnya. Sudahkah kita menyiapkan diri sebaik mungkin?


Berita Terkait

Mungkin Anda Tertarik